IPY 2013

IPY 2013
wearing kebaya and jarit, Indonesia Traditional costume

Jumat, 27 Januari 2012

cheerful ranger kembali

setelah sekian lama hilang dari peredaran karena sibuk menghibur dunia saya kembalii.. hehehehe..
apa kabar semua?
apakah dunia masih lama? masih bulat dan berisik?
perasaan ingin tumpah ruah kutuangkan di atas entri ini, selamat bosan membacanya.
mungkin hanya aku yang tak kan pernah bosan untuk menikmati kenangan dan pengalaman yang sudah pernah kulewati belakangan ini..

banyak hal yang ingin kucurahkan di sini.. tepatnya beberapa penolakan dalam hidupku.
gak selamanya penolakan itu pahit sih, tapi bisa kukatakan penolakan itu juga gak manis.

penolakan yang kesekian kalinya dalam urusan akademis.
gw mendapat kesempatan sangat berharga, pagi itu gw dipanggil kaprodi tercinta untuk naik ke lt 9 (lantai ini khusus mereka para petinggi kampus biruku) untuk menemui purek IV yang memegang divisi hubungan dan mitra kerja sama or something like that, intinya ini adalah bagian yang mengurus untuk magang dan juga kerja sama dengan mitra kampus lain.

gw dan sahabat gw ternyata mendapat kesempatan untuk mendaftarkan diri untuk pertukaran pelajar dengan Youngsan University Korea. sejenak pikiran gw langsung menempatkan gw sedang bermain salju di Nami Island dan dengan fasih berbicara bahasa Korea.

belum sempat angan itu kubawa lebih jauh menelusuri Korea, langsung ku dikejutkan bahwa pendaftar dari setiap kampus masing- masing hanya boleh satu. dan itu biar kami harus siap memilih siapa yang akan mendaftarkan diri. jujur aku ingin menjerit dan memohon, aku mau. lebih dari mau. aku ingin. lebih dalam dari ingin. ak butuh. butuh sekali.

dalam hidupku selama 20 tahun ini, jujur aku merasa belum ada kontribusi yang kuberikan untuk orang tua dan keluargaku. mereka mungkin sampai takut untuk bermimpi, apalagi melihat kenyataan hiudp yang begitu pahit. kondisi ekonomi keluargaku jujur belum mengalami perbaikan sejak beberapa tahun silam, puji Tuhan ak masih diberi berkat dengan bantuan beasiswa dari kampus beberapa semester ini. tapi tetap, kadang ak juga ingin melihat senyum dan haru bangga dari orang tuaku yang akhirnya punya hal untuk disiarkan pada dunia bahwa anak putrinya ini mendapat beasiswa ke luar negeri, tapi lagi- lagi jalan tak semudah yang kubayangkan. hahaha..

singkat kata, telah diputuskan bahwa sahabatku lah yang mendapat kesempatan untuk mendaftar. hmm.. saat itu ak langsung teringat akan seorang kawan lama, Ericssen namanya. sebelum ia pergi ke Singapura ia bercerita tentang pengalamannya dengan sahabatnya. mereka berdua sama2 mempersiapkan diri untuk diterima di universitas ternama di singapura, sayangnya hanya sahabat ericssen yang diterima, padahal selama beberapa bulan terakhir itu mereka senantiasa bersama merajut mimpi. langsung hatiku tertegun, mungkin ini belum rezekiku, lagi2 belum.

pertimbangan pihak kampus saat itu memang karena aku sedang menunggu hasil seleksi IELSP untuk pendalaman bahasa inggris di US selama 2 bulan, tapi jujur aku pun tak begitu yakin dengan kesempatan itu. tapi ya sudahlah lagi- lagi mungkn itu bukan rezekiku. memang sedih, kadang miris jika mengingat padahal mgkn kesempatan sahabatku jauh lebih terbuka lebar dari padaku, yah tapi memang belum bisa aku pun tak bisa memaksa.

senyum simpul masih kepaksakan, ak harus mengambil hal positifnya, siapa tahu memang Tuhan telah menyiapkan tempat untukku ke US. saat ak menelpon mama, di saat itulah hatiku hancur berkeping- keping. mama hanya menjawab dengan jawaban ketus yang cenderung memojokkanku, siapa suruh maksa daftar IELSP yang jelas2 gak mungkin. yang kubutuhkan dukungan, bukan cacian mam.

langsung saat itu ak tak tahan, ak ingin pergi sejauh mungkin. di depan 3 kawanku yang lain ak tidak kuat menahan rasa sakit tidak pernah dianggap. tumpah ruah tangisanku. sudah lama ak tidak pernah sehiteris itu. dalam benakku ak sadar mungkin aku tidak pintar, tidak cerdas, banyak maunya, tidak fokus, tapi jujur, satu.. ak ingin membuktikan bahwa dgn segala keterbatasanku ak bisa mengejar mimpiku sendiri.hanya itu.

entah angin bertiup dari mana tiba2 ada email yang masuk.. menyatakan bahwa ak pun bisa ikut serta mengirim berkas dan dokumen untuk beasiswa ke Korea karena kemudian akan diseleksi lagi oleh pemerintah sana. ak mulai berani bermimpi lagi.

langsung kusiapkan semua berkas yang kumiliki, sertifikat, formulir, kuisi satu per satu dengan untaian doa dan harapan. bahkan satu malam ak tak tidur menunggu semua attachment itu bisa terkirim, kubuat paspor dengan penuh semangat. tak pernah ada keluhan, aku menikmati semua yang ada.

tapi sayang, dewi fortuna belum ada di sisiku.. mungkin masih jalan2 ke daerah lain.. ak dan sahabatku belum berkesempatan untuk pergi ke Korea, tapi setidaknya sekarang ak punya paspor. Paspor ini semoga bisa jadi untaian doa untuk jalanku ke luar negeri hehhee.. amin..

PS cheerful ranger hari ini:
1. saya juga bisa galau hahahaha
2. terus terus dan terus berjuang, walaupun kata org hidup sudah digariskan jangan mudah berpasrah, setidaknya kita berjuang sebagai pemenang
3. rejection bukan akhir dari segalanya, pengalaman penolakan mungkin sudah ratusan, tapi harus kita yakini tak ada yang sia2,,



BERUBAH!